Cerita Sex Tante Girang Suka Kontol Gede

tips itil v3
Kumpulan Cerita Sex Dewasa, Cerita Seks 2018, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Mesum HOT, Cerita Ngentot, Cewek Bugil, Cerita bokep, Cerita Tante-Tante Girang, Cerita Seks ABG || Cerita Sex Tante Girang Suka Kontol Gede - Awal cerita Saat itu aku ditawari sebuah peluang untuk berwiraswasta oleh seorang temanku. Aku tertarik mendengar cerita suksesnya. Terlebih modal yang dibutuhkanpun sangat kecil, sehingga aku berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba.Hasilnya ternyata luar biasa. Mungkin memang karena bidang ini masih banyak peluang, disamping strategi pemasaran yang disediakan oleh program ini sangat jitu. Penghasilankupun per bulan sekarang mencapai jutaan rupiah. Mungkin setingkat dengan level manajer perusahaan kelas menengah. Bekerjanyapun dapat part-time sambil disambi kuliah. Memang beruntung aku menemukan program ini.

Cerita Sex Tante Girang Suka Kontol Gede

Cerita Sex Tante Girang Suka Kontol Gede

Semenjak itu, penampilanku berubah. Gaya hidup yang sudah lama aku impikan sekarang telah dapat kunikmati. HP terbaru, pakaian bagus, sudah dapat aku beli. Semakin sering aku mengajak Monika untuk makan di restoran mahal serta nonton film terbaru di bioskop 21. Monika sempat kaget dengan kemajuanku. Sempat disangkanya aku berusaha yang ilegal, seperti menjual narkoba. Tetapi setelah aku jelaskan apa bisnisku, dia pun lega dan ikut senang. Disuruhnya aku bersyukur pada Tuhan karena telah memberikan jalan kepadaku.Hanya satu saja yang masih kurang. Aku belum punya mobil.

Setelah menabung dari hasil usahaku selama berbulan-bulan, akhirnya terkumpul juga uang untuk membeli mobil bekas. Kulihat di surat kabar dan tertera iklan tentang mobil Timor tahun 1997 warna gold metalik. Aku tertarik dan langsung kutelpon si penjualnya.

“Ya betul… mobil saya memang dijual”. Suara seorang wanita menjawab di ujung telepon. “Harganya berapa Bu?”

“Empat puluh delapan juta”

“Kok mahal sih Bu?”

“Kondisinya bagus lho.. Semuanya full orisinil”

Dengan cepat kukalkulasi danaku. Wah.. Untung masih cukup, walaupun aku harus menjual motorku dulu. Tetapi akupun berpikir, siapa tahu harganya masih bisa ditawar. Kuputuskan untuk melihat mobilnya terlebih dahulu.

“Alamatnya dimana Bu?”

Diapun kemudian memberikan alamatnya, dan aku berjanji untuk datang ke sana sore ini sehabis kuliah.

Setelah mencari beberapa lama, sampai juga aku di alamat yang dimaksud.

“Selamat sore” sapaku ketika seorang wanita cantik membuka pintu.

“Oh sore..” jawabnya.

Aku tertegun melihat kecantikan si ibu. Usianya mungkin sekitar 35 tahunan, dengan kulit yang putih bersih, dan badan yang seksi. Payudaranya yang tampak penuh di balik baju “you can see” menambah kecantikannya. Agar pembaca dapat membayangkan kecantikannya, aku bisa bilang kalau si ibu ini 80% mirip dengan Sally Margaretha, bintang film itu.

“Saya Wawan yang tadi siang telepon ingin melihat mobil ibu”

“Oh.. Ya silakan masuk.”

Akupun masuk ke dalam rumahnya.

“Tunggu sebentar ya Wan. Mobilnya masih dipakai sebentar menjemput anakku les.

Mau minum apa?”“

Ah.. Nggak usah ngerepotin.. Apa saja deh Bu” Akupun kemudian duduk di ruang tamu. Tak lama si ibu datang dengan membawa segelas air sirup.

“Kamu masih kuliah ya,” tanyanya setelah duduk bersamaku di ruang tamu

“Iya Bu.. Hampir selesai sih “

“Ayo diminum.. Beruntung ya kamu.. Dibelikan mobil oleh orang tuamu” si ibu berkata lagi.

Kuteguk sirup pemberian si ibu. Enak dan segar sekali rasanya menghilangkan dahagaku.

“Oh.. Ini saya beli dari usaha saya sendiri, Bu. Mangkanya jangan mahal-mahal dong” jawabku.

“Wah.. Hebat kamu kalau gitu. Memang usaha apa kok masih kuliah sudah bisa beli mobil”

“Yah usaha kecil-kecilan lah” jawabku seadanya.

“Ngomong-ngomong mobilnya kenapa dijual Bu?”

“Aduh kamu ini ba Bu ba Bu dari tadi. Saya kan belum terlalu tua. Panggil saja mbak Siska.” jawabnya sambil sedikit tertawa genit.“Mobilnya akan saya jual karena mau beli yang tahunnya lebih baru”

“Oh begitu..” jawabku.

Kemudian mbak Siska tampak melihatku dengan pandangan yang agak lain. Agak rikuh aku dibuatnya. Terlebih mbak Siska duduk sambil menumpangkan kakinya, sehingga rok mininya agak sedikit terangkat memperlihatkan pahanya yang putih mulus.

“Anaknya berapa mbak. Terus suami mbak kerja dimana?” tanyaku untuk menghilangkan kerikuhanku.

“Anakku satu. Masih SD. Suamiku sudah nggak ada. Dia meninggal dua tahun yang lalu” jawabnya.

“Waduh.. Maaf ya mbak”

“Nggak apa kok Wan.. Kamu sendiri sudah punya pacar?”

“Sudah, mbak”

“Cantik ya?”

“Cantik dong mbak..” jawabku lagi.

Duh, aku makin rikuh dibuatnya. Kok pembicaraannya jadi ngelantur begini. Mbak Siska kemudian beranjak duduk di sebelahku.

“Cantik mana sama mbak..” katanya sambil tangannya meremas tanganku.

“Anu.. Aduh.. Sama-sama, mbak juga cantik” jawabku sedikit tergagap.

“Kamu sudah pernah begituan dengan pacarmu?”. Sambil berkata, tangan mbak Siska mulai berpindah dari tanganku ke pahaku.

“Belum.. Mbak.. Saya masih perjaka.. Saya nggak mau begituan dulu” jawabku sambil menepis tangan mbak Siska yang sedang meremas-remas pahaku. Jujur saja, sebenarnya akupun sudah mulai terangsang, akan tetapi saat itu aku masih dapat berpikir sehat untuk tidak mengkhianati Monika pacarku.

Mendengar kalau aku masih perjaka, tampak mbak Siska tersenyum.

“Mau mbak ajarin caranya bikin senang wanita?” tanyanya sambil tangannya kembali merabai pahaku, dan kemudian secara perlahan mengusap-usap penisku dari balik celana.

“Aduh.. Mbak.. Saya sudah punya pacar.. Nggak usah deh..”“Mobilnya kapan datang sih?” lanjutku lagi.

“Sebentar lagi.. Mungkin macet di jalan. Mau minum lagi? “ Tanpa menunggu jawabanku, mbak Siska pergi ke belakang sambil membawa gelasku yang telah kosong. Lega juga rasanya terlepas dari bujuk rayu mbak Siska. Beberapa menit kemudian, mbak Siska kembali membawa minumanku.

“Ayo diminum lagi” kata mbak Siska sambil memberikan gelas berisi sirup padaku.Kuteguk sirup itu, dan terasa agak lain dari yang tadi. Mbak Siska kemudian kembali duduk di sebelahku.

“Ya sudah.. Kamu memang setia nih ceritanya.. Kita ngobrol aja deh sambil menunggu mobilnya datang, OK?”

“Iya mbak..” jawabku lega.

“Kamu ngambil jurusan apa?”

“Ekonomi, mbak”

“Kenal pacarmu di sana juga?”

Waduh.. Aku berpikir kok si mbak kembali nanyanya yang kayak begituan.“Iya dia teman kuliah”

“Ceritain dong gimana ketemuannya” Yah daripada diminta yang nggak-nggak, aku setuju saya menceritakan padanya tentang kisahku dengan Monika.

Kuceritakan bagaimana saat kami berkenalan, ciri-cirinya, acara favorit kami saat pacaran, tempat-tempat yang sering kami kunjungi. Setelah beberapa lama bercerita, entah mengapa nafsu birahiku terangsang hebat. Akupun merasakan sedikit keringat dingin mengucur di dahiku.

Kenapa Wan.. Kamu sakit ya” tanya mbak Siska tersenyum sambil kembali meremas tanganku. Tangannya kemudian beralih ke pahaku dan kembali diusap dan diremasnya perlahan.

“Anu mbak rasanya kok agak aneh ya?” jawabku.

“Tapi enak kan?”Mbak Siskapun kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan kemudian bibir kamipun telah saling berpagut. Tak kuasa lagi aku menolak mbak Siska. Nafsuku telah sampai di ubun-ubun.

“Saya tadi dikasih apa mbak” tanyaku lirih.

“Ah.. Cuma sedikit obat kok.

Supaya kamu bisa lebih rileks” jawabnya sambil tangannya mulai membuka retsleting celanaku.“Ayo, mbak ingin merasakan penismu yang masih perjaka itu” lanjutnya sambil kembali menciumi wajahku.Mbak Siskapun kemudian membuka celanaku beserta celana dalamnya sekaligus.“Hmm.. Besar juga ya punyamu. Mbak suka kontol besar anak muda begini”.Tangannya mulai mengocok penisku perlahan. Kemudian mbak Siska merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala penisku, dan lantas dengan bernafsu dikulumnya penisku yang sudah tegak menahan gairah berahi.“Ah.. Mbak..” desahku menahan nikmat, ketika mulut mbak Siska mulai menghisap dan menjilati penisku.Tangan mbak Siskapun tak tinggal diam. Dikocoknya batang penisku, dan diusap-usapnya buah zakarku.

Setelah sekian lama penisku dipermainkannya, kembali mbak Siska bangkit dan menciumiku.“Kita lanjutin pelajarannya di kamar yuk sayang..” bisiknya.Akupun sudah tak kuasa menolak. Nafsu berahi telah menguasai diriku. Kamipun beranjak menuju kamar tidur mbak Siska di bagian belakang rumah. Sesampainya aku di kamar, mbak Siska kembali menciumiku. Kemudian tangankupun diraihnya dan diletakkan di payudaranya yang membusung.“Ayo sayang.. Kamu remas ya”Kuikuti instruksi mbak Siska dan kuremas payudara miliknya.

Mbak Siskapun terdengar mengerang nikmat.“Sayang… tolong bukain baju mbak ya”.Mbak Siska membalikkan badan dan akupun membuka retsleting baju “you can see”nya. Setelah terbuka, mbak Siska kembali berbalik menghadapku.“BHnya sekalian donk sayang..” ujarnya.Kuciumi kembali wajahnya yang ayu itu, sambil tanganku mencari-cari pengait BH di punggungnya.“Aduh.. Kamu lugu amat ya.. Mbak suka..” katanya disela-sela ciuman kami.“Pengaitnya di depan, sayang..”Kuhentikan ciumanku, dan kutatap kembali BHnya yang membungkus payudara mbak Siska yang besar itu. Kubuka pengaitnya sehingga payudara kenyal itupun seolah meloncat keluar.“Bagus khan sayang.. Ayo kamu hisap ya..”Tangan mbak Siska merengkuh kepalaku dan didorong ke arah dadanya.

Tangannya yang satunya lagi meremas payudaranya sendiri dan menyorongkannya ke arah wajahku.“Ah.. Enak.. Anak pintar.. Sshh” desah mbak Siska ketika aku mulai menghisap payudaranya.“Jilati putingnya yang..” instruksi mbak Siska lebih lanjut. Dengan menurut, akupun menjilati puting payudara mbak Siska yang telah mengeras.Kemudian aku kembali menghisap sepasang payudaranya bergantian. Setelah puas aku hisapi payudaranya, mbak Siska kemudian mengangkat kepalaku dan kembali menciumiku.“Sekarang kamu buka rok mbak ya”Mbak Siska merengkuh tanganku dan diletakkannya di pantatnya yang padat. Kuremas pantatnya, lalu kubuka retsleting rok mininya.

Aku terbelalak melihat Mbak Siska ternyata menggunakan celana dalam yang sangat mini. Seksi sekali pemandangan saat itu. Tubuh mbak Siska yang padat dengan payudara yang membusung indah, ditambah dengan sepatu hak tinggi yang masih dikenakannya.Kembali mbak Siska mencium bibirku. Lantas ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya. Tangan mbak Siska lalu menyibakkan celana dalamnya sehingga vaginanya yang berbulu halus dan tercukur rapi nampak jelas di depanku.“Cium di sini yuk sayang..” perintahnya sambil mendorong kepalaku perlahan.“Oh..my god.. Sshh” erang mbak Siska ketika mulutku mulai menciumi vaginanya.Kujilati juga vagina yang berbau harum itu, dan kugigit-gigit perlahan bibir vaginanya.“Ahh.. Kamu pintar ya.. Ahh” desahnya.

Mbak Siska lantas melepaskan celana dalamnya, sehingga akupun lebih bebas memberikan kenikmatan padanya.“Jilat di sini sayang..” instruksi mbak Siska sambil tangannya mengusap klitorisnya.Kujilati klitoris mbak Siska. Desahan mbak Siska semakin menjadi-jadi dan tubuhnya meliuk-liuk sambil tangannya mendekap erat kepalaku. Beberapa saat kemudian, tubuh mbak Siskapun mengejang.“Yes.. Ah.. Yes..” jeritnya.Liang vaginanya tampak semakin basah oleh cairan kewanitaannya. Kusedot habis cairan vaginanya sambil sesekali kuciumi paha mulus mbak Siska. Tak percuma ilmu yang kudapat selama ini dari pengalamanku menonton video porno.“Kita terusin di ranjang yuk..” ajaknya setelah mengambil nafas panjang.Akupun kemudian melucuti semua pakaianku.

Mbak Siska lalu membuka sepatu hak tingginya, sehingga sambil telanjang bulat, kami merebahkan diri di ranjang.“Ciumi susu mbak lagi dong yang..”Aku dengan gemas mengabulkan permintaannya. Payudara mbak Siska yang membusung kenyal, tentu saja membuat semua lelaki normal, termasuk aku, menjadi gemas. Sementara mulutku sibuk menghisap dan menjilati puting payudara mbak Siska, tangannya menuntun tanganku ke vaginanya. Akupun mengerti apa yang ia mau. Tanganku mulai mengusap-usap vagina dan klitorisnya. Mbak Siska kembali mengerang ketika nafsu berahinya bangkit kembali. Ditariknya wajahku dari payudaranya dan kembali diciuminya bibirku dengan ganas.

Selanjutnya, mbak Siska menindih tubuhku. Dijilatinya puting dadaku dan kemudian perutkupun diciuminya.Sesampainya di penisku, dengan gemas dijilatinya lagi batangnya. Tak lama kemudian, kepala mbak Siskapun sudah naik turun ketika mulutnya menghisapi penisku.“Sekarang mbak pengin ambil perjakamu ya..”Sambil berkata begitu, mbak Siska menaiki tubuhku. Diarahkannya penisku ke dalam vaginanya. Rasa nikmat luar biasa menghinggapiku, ketika batang penisku mulai menerobos liang vagina mbak Siska.“Uh.. Nikmat sekali.. Mbak suka kontolmu.. Enak..” desah mbak Siska sambil menggoyangkan tubuhnya naik turun di atas tubuhku.“Heh.. Heh.. Heh..” begitu suara yang terdengar dari mulut mbak Siska.

Seirama dengan ayunan tubuhnya di atas penisku.“Mbak suka.. Ahh.. Ngentotin anak muda.. Ahh.. Seperti kamu.. Yes.. Yes..”Mbak Siska terus meracau sambil menikmati tubuhku. Tangannya kemudian menarik tanganku dan meletakkannya di payudaranya yang bergoyang-goyang berirama. Akupun meremas-remas payudara kenyal itu. Suara desahan mbak Siska semakin menjadi-jadi.“Enak.. Ahh.. Ayo terus.. Entotin mbak.. Ah.. Anak pintar.. Ahh..”Tak lama tubuh mbak Siskapun kembali mengejang. Dengan lenguhan yang panjang, mbak Siska mengalami orgasme yang kedua kalinya.

Tubuh mbak Siska kemudian rubuh di atasku. Karena aku belum orgasme, nafsukupun masih tinggi menunggu penyaluran. Kubalikkan tubuh mbak Siska, dan kugenjot penisku dalam liang kewanitaannya. Rasa nikmat menjalari seluruh tubuhku. Kali ini eranganku yang menggema dalam kamar tidur itu.“Oh.. Enak mbak.. Yes.. Yes..” erangku ditengah suara ranjang yang berderit keras menahan guncangan.“Wawan mau keluar mbak..” kataku ketika aku merasakan air mani sudah sampai ke ujung penisku.“Keluarin di mulut mbak, sayang..”Akupun mencabut keluar penisku dan mengarahkannya ke wajah mbak Siska. Tangan mbak Siska langsung meraih penisku, untuk kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya.“Ahh.. Mbak..” jeritku ketika aku menyemburkan air maniku dalam mulut mbak Siska.Mbak Siska lantas mengeluarkan penisku dan mengusap-usapkannya pada seluruh permukaan wajahnya yang cantik.

Setelah membersihkan diri, kamipun kembali duduk di ruang tamu.“Enak Wan?” tanyanya sambil tersenyum genit.“Enak mbak… memang mbak sering ya beginian”“Nggak kok.. Kalau pas ada anak muda yang mbak suka saja..”“Oh.. Mbak sukanya anak muda ya..”“Iya Wan.. Disamping staminanya masih kuat.. Mbak juga merasa jadi lebih awet muda.” jawab mbak Siska genit.Tak lama mobil yang dinantipun datang. Akhirnya aku jadi membeli mobil mbak Siska itu. Disamping kondisinya masih bagus, mbak Siska memberikan korting delapan juta rupiah.“Asal kamu janji sering-sering main ke sini ya” katanya sambil tersenyum saat memberikan potongan harga itu.Kejadian ini berlangsung sebulan yang lalu. Sampai saat ini, aku masih berselingkuh dengan mbak Siska.
itil practitioner